Transfer Pump: Perbedaan Jenis AC vs DC
Dalam dunia industri, terdapat banyak sekali peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam proses industri. Adanya alat-alat penunjang kegiatan industri ini dirasa mampu untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu alat yang cukup familiar bagi pekerja industri ataupun masyarakat awam yaitu transfer pump. Alat ini sering digunakan di ranah terkait baik itu pabrik, pertanian ataupun perminyakan.
Baca Juga : Tanda Pompa Minyak Mengalami Kerusakan
Secara umum, transfer pump dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu pompa transfer jenis AC dan jenis DC. Walaupun memang pompa transfer dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori lainnya, misalnya berdasarkan fungsinya, serta tipe pompanya. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis AC dan DC pada alat ini akan dibahas di artikel ini.
Apa itu Transfer Pump atau Pompa Transfer ?
Transfer pump atau secara lebih mudahnya disebut pompa transfer, merupakan perangkat yang digunakan untuk memindahkan cairan atau bahan lainnya. Pompa transfer memiliki sistem berupa alat hisap yang dapat memudahkan untuk membawa cairan dari satu titik ke titik lainnya. Alat ini dapat mentransfer cairan (minyak dan air) dan gas (bensin, gas butana, oksigen dan nitrogen). Selain mampu mentransfer jenis cairan dan gas, alat ini juga dapat digunakan untuk material berbahan non-cair seperti debu dan pasir.
Berdasarkan penggunaan pompa transfer tersebut, ranah penggunaannya sangat sesuai pada lingkungan kerja yang membutuhkan perpindahan cairan ataupun material dari area satu ke area lainnya. Sehingga alat ini cocok untuk penggunaan pada industri berskala besar, salah satunya yaitu pertanian.
Lihat Produk Kami : Fillrite Flow Meter Mechanical FR 806C
Jenis-Jenis Transfer Pump
Di pasaran sendiri banyak sekali berbagai macam jenisnya. Dimana pengkategorian jenis pompa transfer ini bisa biasanya berdasarkan ragam penggunaannya. Cairan limbah pasti menggunakan sewage pump, untuk air menggunakan water pump. Sementara untuk cairan fuel atau bahan bakar membutuhkan fuel pump.
Selain berdasarkan penggunaannya, pengkategorian alat ini juga dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya. Pemilihan penggunaan dari alat ini sangat bergantung pada jenis material apa yang akan ditransfer serta sistem perpindahan dari material tersebut.
Beberapa contoh pompa transfer berdasarkan kategori penggunaannya antara lain fuel transfer pump, diesel transfer pump, water pump, oil pump dan sewage pump. Sementara untuk tipe pompa berdasarkan mekanismenya beberapa diantaranya seperti electric pump, air pump, displacement pump, centrifugal pump, submersible pump, plunger pump. hand pump serta drum pump.
Karakteristik Pompa Jenis AC dan DC
Selain pengkategorian seperti yang disebutkan diatas, terdapat klasifikasi lain dari transfer pump. Adapun klasifikasi tersebut yaitu AC dan DC Transfer Pump. AC (alternating current) Transfer pump merupakan pompa transfer yang memiliki sistem perpindahan cairan atau material secara bolak-balik. Sedangkan untuk DC (direct current) Transfer Pump adalah pompa transfer yang memiliki sistem perpindahan/transfer secara langsung (direct).
PT. Badja Abadi Sentosa, selaku salah satu distributor penjualan alat-alat industri yang terpercaya di Indonesia juga menjual beberapa jenis transfer pump, baik itu yang berupa AC maupun DC. Untuk AC transfer pump sendiri antara lain terdiri dari Fill Rite FR701 dan Fill Rite FR311. Sementara untuk jenis DC transfer pump terdiri dari Fill Rite FR 1211, Fill Rite FR 2411, Fill Rite RD 812 dan Fill Rite FR1612. Alat-alat pompa transfer yang ditawarkan tersebut tentunya memiliki spesifikasi yang mumpuni. Untuk info lebih lanjut, dapat dicek secara langsung melalui website fillrite Flow Meter Indonesia.
Adanya AC dan DC transfer pump tentu memiliki karakteristik maupun kebutuhan penggunaan yang berbeda. Yang mana ini dapat menjadi poin pembeda antara jenis pompa transfer AC dengan pompa transfer DC. Adanya perbedaan ini bisa mengindikasikan apakah salah satu pompa transfer memiliki kelebihan dibanding pompa transfer lain. Perbedaan yang diambil lebih mengacu kepada aspek fungsionalitas dari kedua jenis pompa transfer tersebut. Selain itu, masing-masing dari kedua jenis pompa transfer tersebut memiliki keunggulan maupun kelemahan.
Perbedaan AC Transfer Pump vs DC Transfer Pump
Perbedaan yang paling umum dari AC maupun DC transfer pump yaitu berhubungan dengan komponen yang dipindahkan. Pompa DC sering digunakan sebagai sistem utama pada mesin pemindah tanah atau pada area-area konstruksi. Hal ini dikarenakan berkat ukurannya yang ringkas, fleksibel, dapat diandalkan serta aman. Sementara untuk pompa AC lebih dirancang untuk menangani perpindahan material likuid, seperti contohnya berbagai produk bahan bakar dan minyak (diesel, biodiesel, minyak dan diesel exhaust fuel (DEF). Sehingga jenis pompa AC lebih cocok digunakan pada instalasi stasioner seperti pada pemasangan rangka dan barel.
Kemudian berdasarkan kemudahan penggunaanya, pompa DC menjadi lebih populer akhir-akhir ini karena keunggulannya yang unik. Namun dalam beberapa kasus, pompa Transfer AC bisa menjadi pilihan yang cerdas apabila hanya untuk penggunaan sementara. Sayangnya sebagian besar penggunaanya, pompa AC sering memiliki beberapa kekurangan yang cukup banyak.
4 Aspek Kelebihan Pompa DC dibandingkan Pompa AC
Terdapat 4 aspek kelebihan dari pompa DC yang dapat kami rangkum dari segi penggunaanya. Adapun keempatnya sebagai berikut:
1. Keamanan (safety)
Dalam aspek ini, pompa DC diklaim memiliki tingkat keamanan yang lebih baik. Salah satu contohnya yaitu aman dari kecelakaan akibat sengatan listrik.
2. Proses instalasi yang mudah dan fleksibel
Pompa DC dapat dipasang atau diaplikasikan dimana saja. Hal ini dikarenakan pompa DC menggunakan baterai sebagai catu daya, sehingga bisa digunakan tanpa perlu tersambung ke aliran listrik.
3. Memiliki efektivitas tinggi dan hemat energi
Secara harga, dapat dikatakan bahwa pompa DC lebih mahal dibandingkan dengan pompa AC. Namun pompa DC jauh lebih efisien dan hemat energi jika ditinjau berdasarkan penggunaan energinya.
4. Lebih awet (long lifespan)
Pompa AC menggunakan kumparan aluminium berlapis tembaga untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan harga murah. Sementara untuk pompa DC menggunakan kumparan tembaga murni dan teknologi motor yang lebih maju untuk menjamin keawetan dan masa pakai yang lebih lama.
Lihat Produk Kami : Fillrite Flow Meter Digital TN 740
Berdasarkan penjelasan di atas, memang pada umumnya pompa transfer DC lebih memiliki keunggulan dibandingkan pompa transfer AC. Namun bagi yang berorientasi terhadap harga, pompa transfer AC bisa menjadi salah solusi alternatif dalam memilih jenis alat ini. Bagi anda yang ingin membeli pompa transfer, bisa langsung cek pada website kami untuk mendapatkan Produk Fillrite Indonesia yang berkualitas di distributor flow meter, harga terjangkau dan yang pasti original.
Artikel Terkait
Artikel Terbaru
- Paket Fill Rite Flow Meter dan Pompa FR2411: Fitur & Spesifikasinya
- Prosedur Instalasi Fill Rite Flow Meter & Rekomendasi Jasa Instalasi Terbaik
- Rekomendasi Jasa Perakitan Fill Rite Flow Meter Terbaik
- 6 Fungsi Fuel Filter: dari Efisiensi Sistem & Biaya sampai Kurangi Emisi
- Mengenal Jenis & Manfaat Fuel Filter, Solusi Filtrasi Bahan Bakar Terbaik